Pages

Jumat, 16 Desember 2011

TPA Dewasa

Tadi sore, saat langit mendung yang tak kunjung hujan, saya mengikuti pembekalan TPAD di rumah teman yang juga merupakan tempat belajar dan bermain siswa-siswi PAUD/TK Insan Cendekia. Apa itu TPAD? TPAD atau Taman Pendidikan Al Quran Dewasa, merupakan suatu program pendidikan membaca Al Quran untuk orang dewasa, yang dirintis oleh teman-teman di komunitas saya. Program ini gratis. Program ini sudah di Launching 2 pekan yang lalu, ada sekitar 14 ibu-ibu wali murid PAUD/TK Insan Cendekia yang mendaftar. Namun belum dimulai pertemuan TPA nya. Karena memang diperlukan beberapa mentor yang dapat menghandle kegiatan ini. Selain itu, diperlukan metode khusus untuk pengajaran membaca Al Quran untuk dewasa ini. Oleh karena itu, sore tadi diadakan pembekalan untuk calon mentor program TPAD.



Pembekalan metode pengajaran membaca Al Quran untuk dewasa ini ditujukan agar para calon mentor bisa mempunyai metode yang tepat untuk mengajarkan membaca Al Quran pada ibu-ibu yang tentu saja pola pikir dan belajarnya sudah tak sama dengan anak-anak. Orang dewasa atau orang tua pastilah mempunyai pola pikir taktis, perlakuan belajar membaca dengan metode Iqro' 6 jilid, metode UMMI, metode qiroati, juga metode yang banyak diterapkan untuk mengajari anak kecil dirasakan kurang praktis. Karena metode-metode tadi membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Untuk bisa tamat 6 jilid bisa memerlukan waktu 1 tahunan lebih. Sehingga diperlukan terobosan baru yang dengan 8 pertemuan para santri dewasa para ibu-ibu bisa membaca Al Quran.



Dalam acara pembekalan tadi sore, diisi oleh seorang trainer yaitu Bapak Ihsanudin. Pak Ihsan memberikan metode cepat belajar membaca Al Quran dengan 5 langkah, yaitu:

Langkah I
Menghafal dan memahami huruf hijaiyyah dari awal sampai akhir (Alif s.d. ya')
Ya, disini mentor harus berusaha agar peserta TPAD paham. Caranya bisa dengan menghafal 4 huruf lebih dahulu, lalu diacak. Ditambah lagi menjadi 8 huruf lalu diacak lagi. Begitu seterusnya sampai seluruh huruf bisa dihafal dan dipahami --> kenal, hafal, paham.
kalau ada huruf yang sulit karena bentuknya hampir sama, bisa dituliskan dikertas agak besar lalu minta untuk ditempel di pintu kulkas atau almari, bisa juga dapur.
Oh iya kata Pak Ihsan, pengenalan huruf ini dibutuhkan waktu setengah dari target. Karena targetnya 8 pertemuan maka langkah I memakan waktu 4 pertemuan (1 pertemuan @ 30 menit)

Langkah II
Memahami perbedaan ciri fisik (bentuk) huruf dari titiknya.
Misalnya huruf Ba' dan saudaranya yang bertitik lainnya, kita tekankan perbedaan titiknya. Juga Huruf yang jika disambung maka hilang ekornya. Huruf yang berubah tidak beraturan. Ada juga huruf yang tak mau digandeng.

Langkah III
Membaca tulisan arab gandeng, tetapi hanya dibaca hurufnya saja, belum dikenalkan dengan harakat. Saat langkah ini peserta diminta membawa Al Quran, karena arab gandengnya langsung diambilkan dari Al Quran. Dengan begini peserta TPAD merasa senang dan termotivasi karena sudah mulai membaca di Al Quran. Padahal hanya hurufnya saja. hehehe. Selain itu penggunaan Al Quran secara langsung, akan lebih cepat membiasakan peserta untuk mengenal huruf arab dan perubahan bentuknya jika berada di depan, tengah, dan belakang.

Langkah IV
Mengenalkan tanda baca (harokat) secara bersamaan seluruh harokat.
Juga langsung dengan arab gandeng di Al Quran. Lalu ditambah tanda tanwin, tasjid, juga dikenalkan dengan tanda waqaf.

Langkah V
Mengenal tajwid sederhana


Satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh mentor TPAD adalah bagaimana menanamkan di otak bahwa pasti bisa mengajarkan Al Quran pada ibi-ibu tersebut. Senantiasa memberikan semangat kepada peserta TPAD, dengan menyampaikan fadhilah belajar membaca Al Quran, fadhilah membaca Al Quran yang luar biasa banyaknya. Memotivasi, dengan tidak menakut-nakuti. Misalnya tak perlulah di awal belajar, mentor mengatakan untuk membaca Al Quran yang benar-benar bagus itu kalau tajwidnya sudah tepat juga sudah di tahsin. Wah pasti dech, pekan berikutnya mereka tidak datang. Menurut Pak Ihsan, waktu terbaik dalam belajar adalah 2 kali dalam sepekan, dan harinya tidak berurutan.



Saya senang sekali dengan program yang dicetuskan oleh teman-teman ini, karena ini adalah fenomena yang banyak terjadi terutama di pedesaan/kampung. Sekitar 3 bulan yang lalu, saat ada acara pengajian di tetangga kontrakan di Bandung yang punya hajat. Subhanallah, ibu-ibu yang sudah setengah baya, nenek-nenek lancar sekali bacaan Al Qurannya. Karena saat itu memang saya mengamati yang mereka pegang adalah Al Quran. Membaca beberapa surat, seperti Ar Rahman, Al Waqiah dan beberapa yang lain. Berbeda dengan ibu-ibu di lingkungan saya, yang pengajiannya adalah baru membaca yasin yang sudah ditulis dengan huruf latin (buku cetak, yang disiapkan oleh pengurus jamaah Yasinan). Ini artinya banyak diantara mereka yang belum bisa membaca Al Quran.



Mudah-mudah ke depannya program TPAD ini bisa berjalan lancar dan berkembang. Memang untuk target awal adalah wali murid TK rintisan teman saya di desa sebelah. Bismillah, mudah-mudahan semakin banyak pesertanya, berkembang ke desa tetangga. Dan impian kami menjadi TPAD yang besar, ibu-ibu bapak-bapak bisa lancar membaca Al Quran. Dan Al Quran menjadi kecintaan semua orang. Amin Yaa Rabb.


"Orang yang mahir berinteraksi dengan Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan taat, sedangkan yang membaca Al Quran dengan terbata-bata, dan ia merasa sulit, ia mendapatkan dua pahala" -HR. Muslim-

"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari dan mengajarkan Al Quran" -HR. Bukhari-

1 komentar: