Jumat, 25 April 2014 – Pukul 23.13
Aku terbangun dengan intro lagu
“Memilih Setia” nya Fatin, dari HP ku. Gugup dan setengah sadar kuraih HP, Mas
Fifin yang telepon. Ada apa semalam ini. Saat kuangkat, dia memutuskan
panggilannya. Kucermati layar HP, ada notifikasi whatsapp. Mungkin karena ini
dia miscall. Kubaca deretan kata yang ditulisnya . . .
Dek
Alhamdulillah,
mas lolos wawancara tahap 2
Aku langsung nyambung. Alhamdulillah
ya Rabb. Beberapa jam sebelumnya, sebelum aku jatuh terlelap, perasaan
benar-benar galau karena pengumuman ini yang tak kunjung muncul di web INKA. Kutulis
beberapa kalimat untuk membalas whatsapp suamiku sebagai selebrasi kegembiraan
kami. Sambil mencoba mendownload hasil pengumuman di www.inka.co.id ingin membuktikan sendiri.
Aku terus berwhatsapp an dengan mas
Fifin, kantuk kami berdua seperti lenyap entah kemana. Nyaris sampai pukul
01.30 dini hari kami ngobrol di whatsapp. Kami bahagia. Sambil ku pandangi
Hanan yang kini sudah berusia 20 bulan, tertidur lelap. Kupeluk dia dan
kuciumi, kubisikan “Nan, abi lolos tes
tahap terakhir di INKA, in shaa Allah kita tidak akan ditinggal-tinggal abi
lagi nduk” ah Hanan hanya menggeliat saja, wajahnya yang innocent tetap
lelap.
Mengakhiri whatsapp dengan kalimat
penuh cinta. Aku bangun mengambil air wudhu. Diri ini ingin bersyukur atas
segala nikmat dan kemudahan. Buncah perasaanku ya Rabb. Begitu luar biasanya
nikmat yang Kau berikan. 5,5 tahun menjalani rumah tangga LDR bukanlah hal yang
mudah. Susah payah kami melaluinya. Mengemas perasaan, membangun kepercayaan.
Tentunya tak sedikit air mata yang menetes, guna menyirami bibit kesabaran yang
memang harus berlipat ganda. Dan malam ini Allah telah menjawab semua doa. Doa
semua saja, doa kami yang tak seberapa, dibandingkan doa bapak ibu, saudara,
teman-teman yang mengasihi kami. Setelah sejak akhir Februari Mas Fifin melalui
tahap-tahap tes di INKA (5 tahap). Malam ini Allah memberikan kenikmatan yang
luar biasa. Syukurku atas nikmat-Mu Ya
Rabb. Alhamdulillah, LDR Done!