Pages

Jumat, 25 Februari 2011

Rolade Tahu

Bosan dengan olahan tahu yang itu-itu saja . . . .??!!

Beberapa hari yang lalu saat ngobrol dengan mbak Nana (teman sekantor yang jago masak), dia bagi-bagi tips trik resep mengolah tahu. Sepertinya menarik niiih, langsung dech sampai rumah dipraktekkan. Kebetulan bahan-bahannya pas ada di kulkas.

Bahan:

6 potong tahu putih (sebaiknya yang dingin)

3 butir telur ayam

2 buah wortel dicacah halus (saya pakai parut wortel)

3 helai daun bawang diiris halus

Bumbu:

2 siung bawang putih dihaluskan

½ sdt merica bubuk

Garam dan gula secukupnya

Cara membuat:

  1. Haluskan tahu, tambahkan telur.
  2. Masukkan wortel, daun bawang, dan semua bumbu. Aduk hingga rata.
  3. Masukkan adonan ke dalam Loyang, bisa juga pada cetakan kecil-kecil. Agar tidak lengket, sebaiknya Loyang yang dari bahan plastik.
  4. Kukus hingga matang ± 15 menit.
  5. Biarkan uap panasnya hilang, tunggu hingga dingin. Agar teksturnya lebih padat, dan tidak hancur saat digoreng, sebaiknya dimasukkan dulu ke dalam lemari es
  6. Potong-potong rolade tahu yang telah dingin.
  7. Goreng pada minyak panas dengan api kecil hingga kecoklatan.

Sajikan, makanan ini sangat cocok jika disantap dengan saos tomat atau saos sambel.

Selamat mencoba . . . .^^

FAROSYAH



Sebenarnya hari sudah tidak terlalu pagi, namun hujan deras yang mengguyur hampir sepanjang malam tadi meninggalkan jejak-jejaknya. Kabut masih tebal, menyisakan dingin, embun masih menetes satu-satu dari ujung daun. Semakin ke barat, ke arah kota. Udara makin dingin, kabut kian tebal. Kali ini bertambah oleh kabut dari lereng gunung lawu yang tampaknya juga turun.


Bangunan rumah kuno yang masih kokoh, sekitar 200 meter dari Alun-alun kota sudah terbuka. Ada sepanduk besar terpampang salah satu sudut dinding, RUMAH IKADI. Beberapa akhwat remaja tampak mempersiapkan acara. Demi melihat saya datang, wajah-wajah cerah mereka tersenyum, menambah ayu. Berjabat tangan, menguluk salam, cipika-cipiki, ritual klasik yang menghangatkan. Mereka bercerita ceria, sembari menunggu acara dimulai, sembari semua datang, sembari semua siap. Satu dua hadir memenuhi tikar-tikar yang telah di gelar. Remaja-remaja SMA yang begitu mempesona di mata saya. Dibalut baju dan kerudung beraneka rupa. Padu padan yang menyejukkan. Jilbab lebar mereka sesekali berkibar, ditingkahi semilir angin candela.


Dimulaikan dengan Basmallah dan tilawah, gelaran liqo’ bersama akhwat di ahad pagi mulai terangkai. Rangkaian berikutnya adalah tampilan yang menghibur dan menentramkan. Nasyid. Yaaa nasyid dari mereka sendiri. Inilah yang nantinya membuat saya terpukau. Lima akhwat manis melangkah ke depan. 3 diantaranya berwajah sama, yup 3 diantaranya adalah akhwat kembar 3, kembar yang identik. Fatkhul Rahma, Fatkhul Lanna, Fatkhul Hana. Subhanallah kan. 2 yang lain bernama Denta adan Nofi. Mereka memperkenalkan diri, Farosyah namanya. Farosyah, kupu-kupu . . . . kupu-kupu indah kan. Semenit dua menit kemudian, gendang telinga saya telah menangkap nada dan suara acapella yang ritmis jua manis. Entah saya lupa judulnya. Yang jelas saya benar-benar terpukau.


Di penghujung acara, setelah materi “10 Kepribadian Muslimah” Farosyah menampilkan performa mereka lagi. Tak kalah indah, justru menurut saya yang paling indah. Gubahan lagu yang disiapkan oleh pelatih mereka sendiri. Manis sekali. Akhwat-akhwat SMA ini memang luar biasa. Di tengah kesibukannya yang padat luar biasa, antara sekolah, les, ekstra, organisasi ABCD, ibadah menemui Yang Tercinta, mereka masih menyempatkan waktu guna berlatih. Tentunya bukan hal mudah buat mereka menyempatkan waktu, janjian diantara padatnya jadwal masing-masing. Saya tersenyum dan bangga melihat mereka. Bangga sekali.


Kajian ahad pagi itu, pagi yang redup itu, berwarna dengan kupu-kupu indah. Farosyah. Semoga semangat mereka meradiasi ke semua relung jiwa yang menghadiri majelis pagi itu. Dan semoga para malaikat mengelilingi dengan sayap terbentang, bertumpuk-tumpuk hingga ke langit-Nya. Dan malaikat-malaikat mendengar Allah SWT menyebut nama-nama pendatang majelis dengan bangga. Amin Yaaa Rabb . . . .

Teringat sepotong SMS dari murobbi ….

Kupu-kupu tidak tahu warna sayapnya.

Tapi orang-orang tahu betapa indahnya kupu-kupu.

Seperti juga dirimu, tidak tahu betapa indahnya dirimu.

Tetapi … Allah tahu betapa istimewanya dirimu di mata-Nya.

Terlebih lagi ketika engkau tunduk dalam syariat-Nya.

Tersenyum dalam musibah.

Tegar dalam ujian.

Dan teguh dalam pendirian serta istiqomah di jalan-Nya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang terpilih yang indah dimata-Nya.