Pages

Selasa, 07 Oktober 2008

Kepribadian Seorang Muslimah


Kepribadian merupakan karakter atau sifat yang melekat pada diri seorng manusia. Seorang muslimah akan senantiasa berupaya memiliki kepribadiaan yang berlandaskan kepada Al Quran dan sunah Rosulullah saw.

Pribadi apakah yang dimiliki oleh seorang muslimah?

Akidah yang Lurus dan Bersih

Apabila seseorang sudah menyatakan dirinya sebagai seorang muslimah, konsekuensinya ia akan memiliki kelurusan akidah. Pemahaman akidah sangatlah penting karena akidah tersebut akan menentukan pola berpikir kita dalam memecahkan permasalahan hidup sehari-hari.

Akidah merupakan motor penggerak yang melandasi perilaku manusia. Akidah diibaratkan seperti akar pohon, semakin menghujam akarnya ke bumi, pohon tidak akan mudah ditumbangkan walau angin bertiup sekeras apapun. Artinya, semakin kuat akidahnya seorang muslimah tidak akan terperosok ke dalam hal-hal yang tidak diridhoi oleh Allah swt.

Ibadah yang Benar

Kita memahami bahwa ibadah adalah penghubung kita dengan Allah. Seorang muslimah akan menjaga keikhlasannyadalam ibadah dan melaksanakan ibadah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rosulullah saw. Oleh karena itu, ketika beribadah lakukan dengan ihsan (baik) dan jaga kekhusyukan.

Salah satu tanda seseorang sudah beribadah dengan benar adalah timbulnya ketenangan dalam batin(jiwa) setelah melakukan ibadah. Dalam konsep Islam, setiap perbuatan kita di dunia dapat berubah nilainya menjadi sebuah ibadah ketika perbuatan itu diniatkan dalam rangka mencari ridha Allah, asalkan perbuatan itu bukan termasuk ke dalam perbuatan yang mubah.

Akhlak yang Kokoh

Seorang muslimah juga memiliki akhlak Islami dalam dirinya sebagaimana yang dicontohkan oleh Rosulullah saw. Beberapa contoh akhlak Islami yaitu, tidak takabur, jujur, memenuhi janji, sabar, lemah lembut, pemaaf, menjaga lisannya, berani, menghindari hal yang sia-sia, memanggil seseorang dengan panggilan yang disukainya, berbakti kepada orang tua, memuliakan tetangga, murah hati, bersungguh-sungguh dalam bekerja, Qonaah, tawadu’, menundukkan pandangan, dll.

Kekuatan Jasmani

”Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah” (HR. Muslim). Seorang muslimah harus mempunyai fisik yang kuat dan sehat agar dapat beribadah dan beraktivitas dengan optimal. Cara menjaga kekuatan fisik diantaranya adalah dengan menjaga adab makan dan minum sesuai sunah Rosulullah, mengosumsi makanan yang halal dan thoyib, berolahraga, bangun sebelum fajar, tidak merokok, shoum sunah, bersih badan, pakaian, dan tempat tinggal, serta tidur cukup.

Keluasan Wawasan

Allah Swt. memberikan keutamaan dan kemuliaan kepada orang-orang yang berilmu. Bagi muslimah, ilmu merupakan suatu sarana untuk lebih mendekatkan dirinya kepada Allah. Semakin dalam ilmunya, semakindalam pula keyakinannya kepada kebesaran Sang Pemmilik Ilmu, yaitu Allah Swt.

Berjuang Melawan Hawa Nafsu

Nafsu memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keinginan manusia untuk melakukan satu perbuatan (baik berupa perbuatan yang baik menurut Allah maupun perbuatan yang termasuk hawa nafsu buruk) dan memilih satu dari dua jalan yang disediakan oleh Allah dalam rangka ujian di dunia, yaitu antara jalan takwa dan durhaka.

Seorang muslimah akan selalu menjaga hawa nafsu agar tetap berda dalam koridor Islam. Rosulullah saw. bersabda, ”Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)” (HR. Hakim)

Pandai Menjaga Waktu

Seorang muslimah akan senantiasa memperhatikan waktunya agar selalu bermanfaat di hadapan Allah Swt. Mereka berusaha mengelola waktunya agar tidak terbuang sia-sia. Rosulullah saw. bersabda bahwa ”ada dua bentuk nikmat yang paling sering diabaikan tanpa disadari, yaitu sehat dan waktu.” Pada hari kiamat, manusia akan ditanya oleh Allah mengenai waktu yang telah dilaluinya selama berada di dunia, apakah digunakan untuk hal-hal yang diridhai Allah atau tidak.

Teratur dalam suatu Urusan

Sebaiknya dalam setiap urusan, kita dapat menyelesaikan dengan baik, teratur, profesional, sungguh-sungguh, disiplin, dan sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Islam. Kita menghindari proses serabutan atau asal-asalan dalam menjalani hidup karena dalam Islam dikenal suatu konsep yang disebut ihsan. Dalam konteks aktivitas atau amal perbuatan, ihsan berarti perbuatan yang baik dan berkualitas.

Demikian pula halnya, ketika kita sedang menghadapi kesulitan dalam hidup atau mendapatkan cobaan, yang dapat kita lakukan adalah berusaha keluar dari masalah itu dengan sungguh-sungguh dengan keyakinan bahwa Allah pasti akan memberikan kemudahan untuk keluar dari masalah itu. Akan tetapi, jangan lupa untuk berdoa kepada Allah agar diberi kemudahan dalam melewati ujian tersebut.

Memiliki Kemampuan Usaha Sendiri/Mandiri

Walaupun perintah untuk mencari nafkah hanya ditujukan bagi laki-laki saja, seorang muslimah dianjurkan untuk memiliki kemandirian, terutama dari segi ekonomi. Kita berusaha menghindari sifat meminta-minta dan menjadi beban orang lain.

Khusus untuk muslimah yang sudah menikah tidak ada larangan untuk bekerja sepanjang ia tidak melalaikan kewajiban utamanya dalam mengurus rumah tangganya. Satu di antara bentuk tolong-menolong istri kepada suaminya adalah dengan membantu sang suami dalam memenuhi nafkah untuk keluarga. Dalam Islam, istri yang membantu suaminya tersebut akan mendapatkan dua pahala, yaitu pahala sedekah dan pahala merekatkan hubungan keluarga.


Bermanfaat bagi Orang Lain

Seorang muslimah sebaiknya memberikan manfaat bagi orang lain sebagaimana Rosulullah bersabda, ”Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Qudhy dari Jabir). Muslimah akan selalu memerhatikan kondisi orang-orang disekitarnya dan menolongnya bila dibutuhkan karena ingat akan janji Allah, ”Siapa yang meringankan beban penderitaan seorang mukmin di dunia, pasti Allah akan meringankan beban penderitaan di akhirat kelak” (HR. Muslim)

(diadaptasi dari buku ”Jadi Muslimah Kudu Sukses” dengan perubahan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar