Pages

Selasa, 10 Maret 2009

Teladan Dari Bashrah

Setelah perang Al Qadisiah, di mana pasukan muslim mengalahkan pasukan Persia dan di saat para pekerja menghitung harta rampasan dengan disaksikan dan didengar langsung oleh kaum muslimin, tiba-tiba datang ke tengah-tengah mereka seorang lelaki berambut kumal penuh debu membawa sebuah gentong besar lagi berat yang ia bawa sendiri dengan kedua tangannya.


Dengan takjub mereka memperhatikannya. Ternyata sebuah gentong yang belum pernah merekaa lihat. Isinya? Mereka belum pernah mendapatkan harta rampasan seperti itu atau sepadan dengannya. Di dalamnya terdapat batu permata dan intan berlian yang sangat berharga.


Mereka pun bertanya kepada laki-laki itu, ”Dari mana anda dapatkan harta simpanan yang sangat berharga ini?”


”Aku dapatkan dari peperangan anu, ditempat anu, ” jawabnya singkat. ”Demi Allah, gentong ini dan segala yang dimiliki raja-raja Persia bagiku tak senilai dengan ujung kuku sama sekali. Kalau sekiranya tidak ada hak baitul maal di dalamnya tentu tak akan aku angkat dan aku bawa gentong itu ke tengah-tengah kalian,” jawab laki-laki itu.


”Siapakah anda?” tanya mereka


”Tidak . . . demi Allah, aku tidak akan memberi tahu kalian dan juga orang lain, agar kalian tidak memuji dan menyanjungiku. Aku hanya memuji dan menyanjung Allah serta berharap pahala dari-Nya.” kata laki-laki itu serayaberlalu meninggalkn mereka.


Terdorong oleh rasa penasaran yang sangat mereka mengutus seseorang untuk membuntuti dan mencari informasi tentang laki-laki itu. Ternyata laki-laki itu adalah pemuda Amir bin Abdillah At Tamimi.


Apa yang diambil dari kisah tersebut???

Tak dapat disangkal lagi bahwa eksistensi pemuda Islam dalam kehidupan amat penting. Karena pemuda merupakan pemilik potensi untuk mewarnai perjalanan sejarah umat manusia.


Di dalam Al Quran kisah pemuda tertulis dalam kisah Ashabul Kahfi. Ini mencerminkan potensi pemuda, agar potensi tersebut dapat berkembang para pemuda dituntut melaksanakan sepuluh risalah. Yaitu:


1. Memahami Islam

Mustahil pemuda dapat memuliakan Islam kalau mereka sendiri tidak memahami Islam.


2. Mengimani Segenap Ajaran Islam

Iman kepada Allah dan Rosul-Nya pada hakikatnya merupakan sebuah sikap mental patuh dan tunduk. Tunduk dan patuh berlandaskan cinta kepada-Nya dan ittiba’ (mengikuti) rosul-Nya.

3. Mengamalkan dan Mendakwahkan Islam.

Ciri orang yang tidak mengalami kerugian dalam hidup adalah senantiasa mengamalkan dan mendakwahkan Islam.

Barang siapa menyeru kepada kebaikan maka ia akan memperoleh pahala sepadan dengan orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim)

4. Berjihad di dalam Islam

Jihad adalah salah satu hal yang diwajibkan Allah kepada kaum muslimin. Said Hawa membagi jihad menjadi lima macam:

Jihad lisaani, menyampaikan dakwah Islam kepada orang-orang kafir, munafik, dan fasiq yang disertai dengan argumentasi.

Jihad maali atau Jihad harta, merupakan bagian penting karena dakwah memerlukan sarana dan prasarana.

Jihad dengan tangan/kekuasaan dan jiwa, yang termasuk dalam jihad ini adalah menentang orang kafir, usaha mempertahankan diri terhadap serangan mereka, berusaha mengusir mereka dari bumi Islam.

Jihad siyasi atau jihad politik, Islam merupakan agama yang syamil . . . jadi dunia politik adalah salah satu medan dakwah yang penting.

Jihad tarbawi, yakni bersungguh-sungguh mengajarkan, menyampaikan ilmu dan mendidik orang-orang yang ingin memahami Islam.


5. Sabar dan Istiqomah di atas jalan Islam

Keimanan harus dilanjutkan dengan kesabaran dan istiqomah


6. Mempersaudarakan manusia dalam ikatan Islam

Pemuda seharusnya berperan dalam menjalin ukhuwah Islamiyah sesama muslim.

”Setiap mukmin yang satu bagi mukmin lainnya bagaikan suatu bangunan, antara satu dengan yang lain saling mengokohkan.”


7. Menggerakkan dan mengarahkan potensi umat Islam


8. Optimis terhadap masa depan Islam

Pemuda Islam tidak boleh memiliki jiwa pesimis. Sebaliknya, harus optimis akan hasil perjuangan dan pertolongan serta balasan dari Allah Swt.


9. Introspeksi diri (muhasabah) terhadap segala aktivitas yang telah dilakukan.

Hal ini dimaksudkan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di hari mendatang, dan tidak terjebak dengan permasalahan yang sama.


10. Ikhlas dalam segenap pengabdian di jalan Islam.

Yang perlu senantiasa kita ingat bahwa, memurnikan niat karena Allah dalam ibadah, dan jihad merupakan masalah fundamental agar amal itu diterima sekaligus sukses.


Diadaptasi dari buku ”Super Mentoring 2” ___ Syamil Teens

1 komentar:

  1. memang bener pemuda memiliki potensi yang luar biasa terhadap kemajuan bangsa.

    saya inget bung karno mengatakan :
    "beri saya 10 pemuda, maka indonesia akan menguasai dunia"

    he he...

    BalasHapus