Puasa Kakak
.
.
Meski belum diwajibkan untuk berpuasa, seorang anak harus belajar sejak dini agar terbiasa berpuasa. Demikian juga Hanan, mulai tahun lalu dia mulai belajar puasa. Walau puasa setengah hari, bermanfaat sebagai langkah awal belajar menahan dari lapar dan dahaga. Alhamdulillah di Ramadhan 1441 H kemarin, Hanan berhasil berpuasa 30 hari penuh. Bukan lagi puasa setengah hari. Puasa penuh dari imsya' hingga adzan Maghrib berkumandang.
.
.
Beberapa hari sebelumnya sudah lumayan semangat, mulai dari baca buku diary ramadhan untuk anak dan membuat hiasan sambut ramadhan. Alhamdulillah saat sahur no drama, dengan ringan hati dia segera bangun begitu saya bisikkan 'kak sudah jam 3, waktunya apa?'. Beda sekali dengan tahun lalu yang sahur disuapin sambil merem, tertidur sambil mengunyah. Ramadhan ini makan sendiri sambil lihat sinetron khas sahur di S*TV. Sementara saya dan abinya makan di meja makan.
.
.
Bukannya tanpa drama juga, karena drama baru dimulai usai ashar di hari pertama. Hanan mulai merengek lapar, haus, perut sakit. Saya merusaha mengalihkan rasa haus dan laparnya dengan aktivitas lain. Membujuk dan memotivasi. Sayang banget kan tinggal 2 jam. Lagipula kalau Hanan bisa melalui hari pertama yang berat, insyaAllah besok dan seterusnya akan terasa ringan. 45 menit menjelang berbuka, tumpahlah air mata Hanan, nangis sekarang. Abinya yang tidak tega mengizinkannya berbuka. 'nggak papa lah Bun, masih kecil'. Tapi saya nggak terima. Sayang banget. Untungnya Hanan juga pantang menyerah, walau nangis kelaparan dia kuekeh nunggu adzan Maghrib berkumandang. Yess.
.
.
.
Saya ajaklah Hanan VC saudara sepupunya yang juga kelas 1, wah ternyata sama yang di telp juga nangis menunggu adzan. Nangis berjamaah lewat VC. Dan 10 menit jelang berbuka, saya ajak Hanan duduk menghadap hidangan berbuka. Menunggu. Wajahnya ditekuk-tekuk. Dan adzanpun berkumandang. Alhamdulillah. Begitu minum teh hangat, disuruh makan apa-apa nggak mau. Sudah kenyang katanya.
Pic: puasa hari pertama, menunggu buka puasa. Ekspresi laparnya ngena banget
.
.
Mendampingi anak belajar puasa saya yakin setiap bunda punya trik dan tips yang beragam. Kalau yang kami lakukan ini sih:
1. Memberi anak wawasan, sebagian mungkin sudah dapat di sekolah. Bunda tinggal mereview saja. Bisa juga dengan memberi bacaan panduan ramadhan untuk anak.
2. Menghias rumah agar suasana Ramadhan lebih terasa
3. Memberi target pada anak, sejalan dengan ini perlu stimulan agar target tercapai. Misalnya memberikan hadiah jika target tercapai.
4. Memberikan asupan sahur yang mengenyangkan dan menggugah selera makan anak. Minum susu.
5. Menyiapkan makanan berbuka yang disuka anak.
6. Selalu memberi motivasi dan pujian.
7. Supaya tidak bosan, memberinya aktivitas tambahan. Kalau Hanan suka mewarnai dari gambar-gambar yang saya download kemudian diprint.
Alhamdulillah 1 bulan berpuasa penuh, kini menunggu hadiah sepeda dari Abi.
Semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan di tahun berikutnya. Aamiin.